Jumat, Agustus 21, 2009

Aspek Spiritual Aikido

Banyak orang terkesima oleh bantingan atau kuncian aikido sehingga tidak dapat menangkap kenyataan bahwa sesungguhnya waza-waza aikido dilakukan dengan kelembutan dan kasih sayang. Para pemula biasanya menitikberatkan latihannya pada bantingan dan kuncian itu. Mereka melakukannya dengan otot, bukan dengan chi. Padahal yang terlihat itu barulah kulit aikido. Inti aikido tidak terlihat karena bersifat spiritual.

Tanpa pemahaman atas inti aikido, latihan bertahun-tahun yang kita jalani hanya akan menghasilkan kulit aikido, yang bersifat kasar. Oleh sebab itu, sejak awal latihan saya menyarankan hendaknya para aikidoka berusaha menyadari bahwa inti aikido adalah cinta kasih. Cinta kasih kepada siapa pun, bahkan kepada orang yang menyerang kita baik secara verbal maupun fisik. Hal itu sepertinya tidak mungkin, tetapi itulah tujuan utama aikido—Spiritual.


Kita dapat menggunakan prinsip-prinsip spiritual yang terkandung dalam teknik aikido untuk menghadapi tantangan-tantangan dalam kehidupan kita.

Dalam kasih sayang yang menghiasi setiap langkah dalam kehidupan, aikidoka siap memberi respek (hormat) kepada setiap orang dan setiap benda. Apabila aikidoka menerima serangan atau mendapat masalah, pertama-tama yang dia lakukan adalah menerima serangan itu dengan kasih sayang, dengan tubuh dan pikiran yang relaks. Mereka tidak melakukan tindakan reaktif. Mereka melakukan respons terhadap tantangan dan masalah dengan kebijaksanaan. Mereka menghindari konfrontasi dengan melaksanakan aspek-aspek spiritual aikido dalam kehidupan sehari-hari.

Jadi, disamping teknik-teknik yang dahsyat, aikido mengandung aspek spiritual yang bersumber pada perasaan cinta, kasih sayang, kelembutan, yang sesungguhnya lebih berguna bagi kehidupan kita.

Suber: Suhirman, Ph.D. Manfaat Aikido Bagi Pembinaan Spiritual Leadership

1 komentar:

  1. "Follow blogku dong http://dojodestroyertkd.blogspot.com/
    Baru Belajar ngeblok ni . . . ."

    BalasHapus