Sebagian orang mengartikan aikido sebagai ilmu bela diri yang mengandalkan patahan pergelangan tangan, atau sebagai cara untuk menerima pertentangan tanpa berlawanan, atau teknik menggunakan atau meminjam tenaga lawan. Pengertian-pengertian itu mengandung kebenaran, namun tidak satupun mengandung aspek spiritual. Sedangkan aikido justru menekankan spiritualitas dalam latihannya.
Dalam melakukan gerakan-gerakan aikido, aikidoka memusatkan pikirannya pada tan tien, di dalam perut bagian bawah. Tan tien bukan hanya titik pusat tubuh, melainkan pusat energi spiritual. Sama halnya dengan jantung yang mendistribusikan darah ke seluruh tubuh, tan tien mendistribusikan chi ke seluruh tubuh. Tan tien juga ada di tengah kepala.
Dengan berlatih aikido secara tekun dan berkelanjutan, tan tien bawah dan tan tien atas akan terhubungkan. Kita dapa menyatukan tubuh dengan pikiran sehingga kita dapat memperoleh tenaga spiritual.
Jumat, September 11, 2009
Senin, September 07, 2009
Musubi
"Hasrat-hasrat
pementingan diri sendiri merintangi kemajuanmu, tetapi pikiran, yang tidak terpengaruh oleh hasrat untuk menang atau kalah, akan membebaskanmu."
-Morihei Ueshiba
|
Dalam latihan aikido, nage dan uke dalam keadaan berlawanan, keduanya berada dalam konflik, uke menyerang, nage menanggulangi serangan. Namun, hal-hal yang berlawanan bukan harus berarti bertentangan. Mereka menanggulangi konflik itu dengan musubi.
Dalam praktik aikido, musubi adalah aspek yang paling sulit. Tetapi musubi begitu penting karena tanpanya gerakan-gerakan aikido akan kehilangan rohnya. Dengan musubi, gerakan-gerakan aikido akan mengalir
|
Jumat, Agustus 21, 2009
Aspek Spiritual Aikido
Banyak orang terkesima oleh bantingan atau kuncian aikido sehingga tidak dapat menangkap kenyataan bahwa sesungguhnya waza-waza aikido dilakukan dengan kelembutan dan kasih sayang. Para pemula biasanya menitikberatkan latihannya pada bantingan dan kuncian itu. Mereka melakukannya dengan otot, bukan dengan chi. Padahal yang terlihat itu barulah kulit aikido. Inti aikido tidak terlihat karena bersifat spiritual.
Tanpa pemahaman atas inti aikido, latihan bertahun-tahun yang kita jalani hanya akan menghasilkan kulit aikido, yang bersifat kasar. Oleh sebab itu, sejak awal latihan saya menyarankan hendaknya para aikidoka berusaha menyadari bahwa inti aikido adalah cinta kasih. Cinta kasih kepada siapa pun, bahkan kepada orang yang menyerang kita baik secara verbal maupun fisik. Hal itu sepertinya tidak mungkin, tetapi itulah tujuan utama aikido—Spiritual.
Tanpa pemahaman atas inti aikido, latihan bertahun-tahun yang kita jalani hanya akan menghasilkan kulit aikido, yang bersifat kasar. Oleh sebab itu, sejak awal latihan saya menyarankan hendaknya para aikidoka berusaha menyadari bahwa inti aikido adalah cinta kasih. Cinta kasih kepada siapa pun, bahkan kepada orang yang menyerang kita baik secara verbal maupun fisik. Hal itu sepertinya tidak mungkin, tetapi itulah tujuan utama aikido—Spiritual.
Label:
chi,
cinta,
kasih sayang,
spiritual,
waza
Selasa, Juli 07, 2009
Onegai Shimasu!
"Satukan dirimu dengan kosmos, dan pikiran merasa
lebih akan menghilang. Merasa lebih adalah bagian dari dunia yang busuk. Apabila semua sisa-sisa perasaan merasa lebih menghilang, orang yang sesungguhnya-sosok dewata (diri sejati) menjadi nyata. Kosongkan dirimu dan biarkan yang dewata berkarya."
--Morihei Ueshiba
|
Selamat datang di situs Dojo Pelangi. Dojo Pelangi adalah tempat berlatih aikido dibawah asuhan Bapak Suhirman, Ph.D. Situs ini tempat melampiaskan unek-unek, atau lebih tepatnya sekedar untuk sebuah catatan harian. Sebuah catatan yang berhubungan dengan ilmu beladiri, khususnya beladiri aikido. Juga, situs ini akan sangat bermanfaat apabila sedang di perjalanan, bisa singgah dulu ke warnet untuk mengingat sesuatu yang terlupakan tentang pelajaran aikido. Karena situs ini tidak terlepas dari unsur pembelajaran dan juga pelatihan (virtual), untuk itu terlebih dahulu saya ucapkan “onegai shimasu.”
|
Label:
aikido,
bogor,
dojo,
leadership,
onegai shimasu,
pelangi,
seiza,
waza
Langganan:
Postingan (Atom)